Siapa belum pernah mendengar Raja Ampat? Tempat tujuan wisata
bahari ini mungkin lebih terkenal dikalangan wisatawan mancanegara dibandingkan
wisatawan domestik. Bila mendengar kata Raja Ampat maka yang terbersit dalam pikiran
adalah kegiatan menyelam untuk menikmati keindahan alam bawah laut. Tetapi, keindahan Raja Ampat tidak hanya
melulu ada di bawah laut.
Suaka bahari Raja Ampat dapat dicapai dengan menggunakan pesawat terbang
tujuan Surabaya – Sorong (transit/transfer di Makassar), dan dilanjutkan dengan
speedboat dari Sorong menuju Raja Ampat sekitar 2 jam perjalanan untuk sampai
ke Pulau Waisai. Sarana akomodasi berupa hotel dan resor tidak hanya terdapat
di Pulau Waisai, tetapi juga di Pulau lain sekitarnya seperti Pulau Mansuar,
Pulau Dua, dan lain-lain
Primadona Raja Ampat adalah Pulau Wayag. Pemandangan indah dari
bukit atoll yang dapat dinikmati setelah melakukan pendakian yang cukup curam
merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan.
Bagi yang lebih suka menikmati pemandangan pantai sambil
duduk-duduk tanpa berbasah-basah, Pulau-pulau seperti Saunek Bonde, Friwen
Bonda merupakan tempat yang cocok untuk bermalas-malasan.
Bahkan di beberapa pulau,kita melihat ikan-ikan laut berdatangan untuk berebut makanan, layaknya di kolam
ikan saja.
Pendek kata, bila ada yang berkata “kalau ke Raja Ampat tidak
menyelam itu percuma”, berarti orang itu belum pernah ke Raja Ampat. Menyelam
atau tidak menyelam, Raja Ampat begitu indah untuk dinikmati, bagaikan surga di
bumi.
Oh ya, bila ingin membawa oleh-oleh, maka di Sorong ada sebuah
toko heritage yang menjual patung dan koteka. Juga ada toko Batik Papua dekat
saja dari Bandara. Batik dengan motif etnik Papua ini tidak murah, karena
walaupun motif nya asli Papua tetapi pembuatannya di Pekalongan, Jawa Tengah.
Nah, jadi harganya cukup mahal dibandingkan batik-batik di Jakarta. Tapi kalau
sudah sampai sana, sebaiknya membeli untuk kenang-kenangan. Jadi, Papua Surga atau Neraka ???
0 komentar:
Posting Komentar